Welcome Guys!! Enjoy in this blog^^

Rabu, 21 September 2016

JENIS-JENIS MAJAS LENGKAP



Majas adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk memperoleh efek tertentu dari suatu benda atau hal dengan cara membandingkannya dengan benda lain atau hal lain yang lebih umum. Batasan dalam pengertian majas dijelaskan bahwa bahasa kias yang akan membuat suatu hal tersebut memiliki nilai rasa dan konotasi tertentu. Dalam buku karangan Soemardjo dan Saini dijelaskan bahwa pengertian majas sebagai suatu cara dalam menggunakan bahasa sehingga menambah daya ungkap maupun daya tarik.


A.     MAJAS PERBANDINGAN

Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar ataupun pembaca. Ditinjau atau dilihat dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan terbagi atas:

1.      Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
·         Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
·         Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
·         Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.

2.      Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan terhadap dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana. Berikut ini sampaikan contoh majas asosiasi :
Contoh :
·         Semangatnya keras bagaikan baja.
·         Mukanya pucat bagai mayat.
·         Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama

3.      Metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara. Contoh majas metafora seperti berikut ini.
Contoh:
·         Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
·         Raja siang keluar dari ufuk timur
·         Jonathan adalah bintang kelas dunia.
·         Harta karunku (sangat berharga)
·         Dia dianggap anak emas majikannya.
·         Perpustakaan adalah gudang ilmu.

4.        Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh.
Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi

Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

5.        Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
·         Ia terkenal sebagai buaya darat.
·         Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
·         Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
·         Melati, lambang kesucian
·         Teratai, lambang pengabdian

6.        Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
·         Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
·         Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
·         Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)

7.        Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
a. Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
    Contoh: (a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
      (b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
b. Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
    Contoh: (a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
      (b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.

8.        Simile
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".
Contoh: 
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.

9.        Sinestesia
Sinestesia adalah majas yang pengungkapannya berupa rasa dari alat indera yang
diungkapkan melalui ungkapan rasa alat indera lainnya.
Contoh: Kata-kata yang Anda ucapkan sungguh pedas.

10.  Parabel
Adalah majas perbandingan dengan mempergunakan perumpamaan dalam hidup. Majas ini terkandung dalam seluruh isi karangan.
Misalnya: Bhagawat gita, Mahabrata, Bayan Budiman.

11. Tropen
Tropen adalah majas yang menggunakan kiasan kata atau istilah yang dalam penggunaanya ditujukan terhadap pekerjaan yang dilakukan orang lain.
Contoh : demi membiyayai anak cucunya, ia sampai membenamkan wajahnya di lumpur.

      12.  Eponim
Eponim adalah majas dimana nama dari seseorang begitu sering dihubungakan dengan sifat tertentu, sehingga nama tersebut dipakai sebagai pengganti dari sifat orang tersebut.
Contoh : belajarlah yang giat, maka kau akan menjadi Einsten.

13.  Eufimisme
Eufimisme adalah majas pengganti kata kasar dengan yang halus agar terkesan sopan.
Contoh : tunawisma itu akhirnya meninggal.

14.  Majas Fabel
adalah sejenis Alegori yang didalamnya binatang-binatang bicara dan bertingkah laku seperti manusia contoh perilakunya seperti ular yang menggeliat.

15.  Perifrasa
adalah majas yang berupa pengungkapan yang panjang sebagai pengganti pengungkapan yang lebih pendek [1], atau, dengan kata lain, suatu frasa panjang menggantikan frasa yang lebih pendek. Frasa atau kata yang digantikan tersebut dapat berupa nama tempat, nama benda, atau nama sifat.
Contoh: Ia bersekolah di kota kembang (maksudnya: Bandung).

16.  Depersonifikasi
adalah majas yang berupa pembandingan manusia dengan bukan manusia atau dengan benda. Majas ini mirip dengan majas metafora.

17.  Disfemisme
adalah pengunggkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya Contoh: Perbuatanya yang tidak senonoh telah merusak kehormatan gadis itu.

18.  Hipokorisme
adalah penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib. Contoh: Hitam dan putih warna kesukaan ku.

19.  Aptronim
adalah pemberian nama orang yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
Contoh: Karena sehari-hari ia bekerja sebagai kusir gerobak, ia dipanggil Karto Grobak.

20.  Antropomorfisme
adalah atribusi karakteristik manusia ke makhluk bukan manusia.
Contoh: Mulut gua itu sangat sempit.


B.       MAJAS PERTENTANGAN

Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Yang termasuk Majas Pertentangan:

1.             Hyper Bola
Hyper Bola adalah “Lukisan suatu peristiwa atau keadaan sebenarnya yang dilebih-lebihkan”.
Contoh:
·         Anak yang berjalan itu terlihat kurus kering
·         Suara penonton bergemuruh membelah angkasa
·         Orang tua itu mabuk kemenangan

2.             Litotes
Litotes adalah ”Kiasan yang mempergunakan ungkapan merendahkan diri atau tidak mau menyebutkan yang sebenarnya”.
Contoh:
·         Kalau bapak pergi ke Solo, Sudilah mampir ke gubuk kami
·         Maukah engkau menerima pemberian sekedarnya ini?
·         Apa yang kami lakukan hanya setitik embun di samudra.

3.    Ironi
Ironi adalah “Kiasan dengan menggunakan kata yang mengandung arti sebaiknya atau bertentangan dengan yang dimaksud untuk mengejek atau mencemooh”.
Contoh:
·         Ah, benar-benar tepat waktu engkau! Aku sampai bosan menunggumu disini.
·         Pandai sekali anak itu, soal yang segitu mudah saja tidak bisa menjawab.
·         Pabrik gula jauh dari sini yaa? Manis sekali teh ini.

4.    Paradoks
Paradoks adalah “Ungkapan berlawanan atau kebalikan yang sebenarnya guna tidak menyakiti hati”.
Contoh:
·         Dia masih saja kesepian di tempat yang seramai ini.
·         Bibi selalu tersenyum walaupun hatinya terluka.
·         Dalam perkara korupsi itu, ia jatuh ke atas hingga ia bebas dari hukuman.

5.  Antitesis
adalah majs pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan mempegunakan pauan kata yang berlawanan arti
Contoh: Hidup matinya manusia ada ditangan Tuhan.

6.  Okupasi
adalah majas pertetangan yang meukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi kemudian diberi penjelasan atau diakhiri dengan kesimpulan.
Contoh: Merokok itu merusak ksehatan, tetapi si perokok tidak dapat menghentikan kebiasaannya. Maka muncullah pabrik-pabrik rokok karena untungnya banyak

7.  Kontradiksi intermiris
adalah majas pertentangan yang meperlibatkan pertentangan dengan penjelasan semula.
Contoh: Semua murid kelas ini hadir, kecuali Hasan yang sedang ikut olympiade.

8.  Antonomasia
Antonomasia adalah penyebutan terhadap seseorang berdasarkan ciri khusus yang dimilikinya.
Contoh: Sssssttt, lihat! Si cerewet datang. Kalian tidak perlu bertanya. Macam-macam! Biar si gendut saja nanti yang menghadapinya.Kemarin saya lihat si Kacamata hitam keluar bersama-sama dengan si Kribo. Benar tidak?

9.   Oksimoron
Oksimoron adalah pengungkapan yang mengandung pendirian/pendapat terhadap sesuatu yang mengandung hal-hal yang bertentangan.
Contoh:
·         Memang benar musyawarah itu merupakan wadah untuk mencari kesepakatan. Namun tidak jarang menjadi wadah pertentangan para pesertanya.
·         Siaran radio dapat dipakai untuk sarana persatuan dan kesatuan, tetapi dapat juga sebagai alat untuk memecah belah suatu kelompok masyarakat atau bangsa.
·         Olahraga mendaki bukit memang menarik, tetapi juga sangat berbahaya.

10.    Kontradiksio

Kontradiksio adalah pengungkapan yang memperlihatkan pertentangan dengan yang sudah dikatakan lebih dulu sebagai pengecualian.
Contoh:
·         Sebenarnya semua saudaranya, yang dulu-dulu pandai, hanya dia sendiri yang bodoh. Mungkin saja karena malasnya.
·         Malam itu gelap gulita, tanpa kerlip kunang-kunang yang sebentar tampak dan sebentar hilang.

11.    Kiasmus
adalah majas berupa repetisi yang menggunkan inversi diantara dua kata yang berhubungan. Contoh:
·         Banyak orang pintar merasa bodoh.
·         Ia membenarkan orang yang jelas salah dan menyalahkan orang yang benar.

12.    Apostrof
            Apostrof adalah majas yang tampak menolak tetapi justru malah menegaskan.
           Contoh : Sebenarnya saya tidak mau bilang tapi anakmu sangat nakal.

     13.  Histeron Proteron
Histeron Proteron adalah majas kebailikan dari sesuatu yang wajar.
Contoh : Bila ia sudah berhasil mendaki tebing itu, sampailah ia di tepi danau dengan airnya yang jernih.
   
      14.  Sarkasme
Sarkasme adalah majas yang mengandung olok-olokan atau ejekan paling kasar.
Contoh : Kau memang bangsat..!!

      15.  Anakronisme
Anakronisme adalah gaya bahasa yang memperlihatkan tentang adanya ketidak sesuaian uraian yang termuat dalam sebuah karya sastra yang termuat dalam sejarah, sedangkan hal yang disebutkan itu belum ada saat itu.
Contoh : didalam tulisan Cesar, William Shakespeare menuliskan “jam berbunyi tiga kali” (ini jelas kontras karena jam saat itu belum ada)

16.  Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh:
·         Perkataanmu tadi sangat menyebakan. Kata-kata itu tadi pantas disampaikan orang terpelajar seperti kamu!
·         Bisa-bisa aku jadi gila melihat kelakuanmu itu!

17.  Antifrasis
Antifrasis adalah majas ironi yang dalam penggunaanya bermakna berbeda/sebaliknya.
Contoh : Lihatlah orang tercantik didesa ini sudah datang (maksud dari kalimat ini adalah dia orang terjelek dikampungnya)

18.  Satire
adalah ungkapan yang menggunakan sarkasme ironi atau parodi mengencam atau menertawakan gagasan kebiasaan dll.
Contoh: Kamu ini budek atau tuli?? Kok tidak mendengar.

19.  Innuendo
adalah majas sindiran yang bersifat  mengecilkan fakta sesungguhnya.
Contoh: Alaa..dicubit sedikit saja sudah marah!

20.  Hipalase
adalah gaya bahasa yang menggunakan kata tertentu untuk menerangkan sesuatu, namun kata tersebut tidak tepat bagi kata yang diterangkannya.
Contoh : Dia berenang di atas ombak yang gelisah. (bukan ombak yang gelisah, tetapi manusianya).


C.           MAJAS PERTAUTAN

Majas Pertautan adalah ”Kata-kata berkias yang bertautan (berasosiasi) dengan gagasan, ingatan atau kegiatan panca indra pembicara atau penulisnya”. Terdapat bermacam-macam asosiasi sehingga membentuk bermacam-macam Majas Pertautan.



1.      Alusio
Alusio adalah “Majas Pertautan yang berupa penunjukkan secara tidak langsung atau sindiran tentrang suatu peristiwa, hal, tokoh berdasarkan ucapan umum (ungkapan, pantun, peribahasa, dll) yang adakalanya tidak diselesaikan”.
Contoh:
·         Kalau tidak tahu, jangan diam. Malu bertanya……
·         Biasanya kalau sudah bicara, Tong kosong……..

2.      Anastrof atau Inversi
Anastrof adalah majas yang mendahulukan predikat kalimatnya daripada subjek.
Contoh : Ditinggalkanlah ia tanpa tahu sanak saudaranya.

3.      Asindeton
Asindeton adalah majas yang menyebutkan kata dengan berurutan tanpa memakai kata penghubung.
Contoh : Ayah,ibu,anak adalah satuan keluarga.

4.      Polisindeton
Polisindeton adalah majas yang menyebutkan kata dengan berurutan dan memakai kata hubung.
Contoh : pembangunan gedung ini memerlukan tenaga dan modal yang sangat banyak serta waktu yang tidak sedikit.

5.      Elipsis
Ellipsis adalah majas yang menghilangkan salah satu unsur kata dalam kalimat.
Contoh : Mari berangkat!

6.      Eufimisme
Eufimisme adalah majas pengganti kata kasar dengan yang halus agar terkesan sopan.
Contoh : tunawisma itu akhirnya meninggal.

7.     Epitet
Epitet adalah majas yang menyatakan suatu ciri atau sifat khusus dari seseorang atau suatu hal. Contoh : dewi malam menyambut remaja yang sedang dimabuk cinta.

8.    Erotesis
Erotesis, disebut juga pertanyaan retoris, adalah sejenis majas yang berupa pertanyaan yang dipergunakan dalam tulisan atau pidato untuk mencapai efek yang mendalam dan penekanan yang wajar. Pertanyaan itu sama sekali tidak menuntut suatu jawaban.
Contoh:
- Apakah kita biarkan korupsi merajalela di negeri ini?
- Pendidikan nasional memang sedang merosot. Apakah wajar bila semua kesalahan ditimpakan kepadapara guru?

9.    Paralelisme
Paralelisme adalah majas yang berusaha mencapai kesejajaran dalam memakai kata-kata atau frasa-frasa yang menduduki fungsi yang sama dalam bentuk gramatikal yang sama. Kesejajaran tersebut dapat pula terjadi pada klausa-klausa bawahan yang bergabung pada sebuah klausa atasan.
Contoh:
·         Kaum pria maupun kaum wanita sama kedudukannya di depan hukum.
·         Potensi kekayaan Indonesia ada di daratan dan laut.
·         Bapak pimpinan partai politik itu menginginkan perubahan dan menggerakkan perubahan itu.

10.  Antonomasia
 Antonomasia ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang menggunakan gelar resmi atau jabatan sebagai pengganti nama diri.
Contoh: Kepala sekolah mengundang para orang tua murid.

11.  Gradasi
Gradasi ialah gaya bahasa yang mengandung beberapa kata (sedikitnya tiga kata)  yang diulang dalam konstruksi itu.
Contoh: Kita harus membangun, membangun jasmani dan rohani, rohani yang kuat dan tangguh, dengan ketangguhan itu kita maju.


D.         MAJAS PENEGASAN

Gaya bahasa perulangan atau repetisi mengandungan perulangan yang terjadi pada baunyi, suku kata, kata, frasa, dan bagian kalimat. Perulangan itu perlu untuk memberikan penekanan dalam sebuah konteks.

1.      Aliterasi
Aliterasi adalah gaya bahasa yang berwujud perulangan konsonan yang sama pada seluruh baris.
Contoh :
·         Bila biduan berani berkicau
·         Kala kanda kala kacau

2.      Asonansi
Asonansi adalah jenis gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan pada vokal yang sama.
Contoh :
·         Sudah luka tujuan terjungkal
·         Anak dara aman dijaga

3.      Antanaklasis
Antanaklasis adalah jenis majas yang berupa perulangan kata yang sama dengan makna berbeda.
Contoh :
·         Di Aman ternyata ia tidak merasa aman.
·         Kembang itu tidak berkembang
·         Tulislah karangan tentang batu karang

4.      Anafora
Anafora ialah jenis majas repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap baris atau setiap kalimat.
Contoh :
·         Aku memandang sang bulan dalam angan.
·         Aku tak sanggup melepas rinduku padanya.
·         Belajar merupakan aktivitas insani
·         Belajar tidak mengenal batas usia

5.      Epistrofa
Epistrofa adalah jenis majas repetisi berupa perulangan kata atau frasa pada akhir baris setiap kalimat berurutan.
Contoh : Duduk adalah hidup, Berjalan adalah hidup, DAN Bermain adalah hidup.

6.      Simploke
Simploke adalah jenis majas repetisi berupa perulangan pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut.
Contoh :
·         Engkau meminta aku duduk. Aku bilang baiklah
·         Engkau meminta aku bekerja. Abu bilang baiklah
·         Engkau meminta aku beristirahat. Aku bilang baiklah
·         Engkau meminta aku bangun. Aku bilang baiklah

7.      Klimaks
Klimak adalah majas yang menyatakan suatu hal yang semakin meningkat kepentinganya dari kalimat sebelumnya.
Contoh : setiap anak diharapakan dapat mengabdi kepada orang tua, nusa dan bangsa.

8.      Antiklimaks
Antiklimaks adalah
majas yang menyatakan suatu hal yang semakin menurun kepentinganya dari kalimat sebelumnya.
Contoh : upacara bendera wajib diikuti oleh kepala sekolah, guru, dan siswa.

9.      Paralelisme
Paralelisme adalah majas yang merupakan pengulangan berbentuk penegasan yang biasa terdapat dalam puisi.
Contoh : sahabat adalah kawan. sahabat adalah pelipur lara. Sahabat adalah kamu.

10.  Epizeuksis
Epizeuksis adalah majas yang mengalami perulangan dalam salah satu katanya.
Contoh : Kita harus terus bergerak, bergerak, dan bergerak untuk sampai ke tujuan.

11.  Tautotes
Tautotes ialah majas yang berupa pengulangan kata berkali-kali dalam sebuah konstruksi.
Contoh : kau menuduh aku, aku menuduh kau, kau dan aku sama saja.

12.  Mesodiplosis
Mesodiplosis adalah majas pengulangan di tengah-tengah baris-baris secara berurutan.
Contoh :
·         Guru harus meningkatkan mutu pendidikan.
·         Presiden harus meningkatkan pendapatan rakyatnya.

13.  Epanalepsis
Epanalepsis adalah majas pengulangan kata pertama diakhir baris.
Contoh : Kita harus mampu berjuang demi kemakmuran kita.

14.  Anadiplosis
Anadiplosis adalah pengulangan kata terakhir menjadi kata pertama dalam klausa.
Contoh : Dalam hati ada ragu, dalam ragu ada bimbang, dalam bimbang ada cinta, dalam cinta ada kamu.

15.  Aliterasi
Aliterasi adalah majas berupa perulangan bunyi konsonan.
Contoh : sekeras-kerasnya batu kena air lunak juga

16.  Anastrof atau Inversi
Anastrof adalah majas yang mendahulukan predikat kalimatnya daripada subjek.
Contoh : ditinggalkanlah ia tanpa tahu sanak saudaranya.

17.  Apofasis atau Preterisio
Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal.
Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara

18.  Apostrof
Apostrof adalah majas yang tampak menolak tetapi justru malah menegaskan.
Contoh : sebenarnya saya tidak mau bilang tapi anakmu sangat nakal.

19.  Kiasmus
Kiasmus adalah majas yang berisi susunan kalimat yang berupa pengulangan sekaligus pembalikan dari dua kata dalam kalimat yang sama.
Contoh : ia membenarkan orang yang jelas salah dan menyalahkan orang yang benar.

20.  Asindeton
Asindeton adalah majas yang menyebutkan kata dengan berurutan tanpa memakai kata penghubung.
Contoh : ayah,ibu,anak adalah satuan keluarga.

21.  Polisindeton
Polisindeton adalah majas yang menyebutkan kata dengan berurutan dan memakai kata hubung.
Contoh : pembangunan gedung ini memerlukan tenaga dan modal yang sangat banyak serta waktu yang tidak sedikit.

22.  Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang penggunaan katanya sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh : capek mata menangis.

23.  Tautologi
Tautologi adalah majas yang mempunyai arti sama dengan kata sebelumnya.
Contoh : apa tujuan dan maksudmu datang kerumahku

24.  Eksklmasio
Eksklmasio adalah majas yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi.
Contoh : Wah, biar ku belai, dengan tangan menggigil.

25.  Enumerasio
Enumerasio adalah kumpulan peristiwa yang menjadi satu dan membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tampak dengan jelas.
Contoh :
Hutan luas. Di atas permadani hijau itu tampak hamparan embun yang mengusik gairah pagi. Sinar mentari terang berlomba-lomba menerangi gelapnya dedaunan. Disana sini burung menari berkicau memamerkan kemerduanya. Semua berpadu membentuk lukisan alam yang harmonis.

26.  Resentia
Resentia adalah
gaya bahasa yang menggambarkan sesuatu yang tidak bermaksud tegas pada bagian tertentu dari kalimat.
Contoh : “Apakah ayah mau….?”

27.  Interupsi
Interupsi adalah majas yang menggunakan sisipan kata dalam kalimat pokok agar makna dari kalimat yang sebelumnya dikatakan lebih jelas.
Contoh : tiba-tiba ia-istri itu disebut oleh laki-laki lain.

28.  Silepsis dan Zeugma
Silepsis adalah majas yang menyatukan dua konstruksi rapatan dengan dua kata atau lebih. Hanya salah kata yang mempunyai arti yang sama.
Contoh : aku sudah melihat beritanya di televise dan surat kabar.

29.  Reseptisi
adalah salah satu jenis majas yang termasuk dalam kategori majas penegasan dan merupakan gaya bahasa Perulangan kata, frasa, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat untuk menegaskan hal yang terkait dalam majas tersebut.
Contoh:
·         Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku.
·         Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.
·         Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
·         Rindu itu menyakitkan. Rindu itu penantian. Rindu itu angan-angan.
·         Cinta adalah misteri. Cinta adalah kesetiaan. Cinta a

30.  Retorik
adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh: Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?. Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?


31.  Koreksio
adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya. Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.


32.  Tropen
yaitu melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata yang tepat dan
sejajar artinya dengan pengertian yang dimaksudkan
Contoh : Seharian dia berkubur dalam kamarnya

33.  Sigmatisme
Majas Sigmatisme adalah pengulangan bunyi “s” untuk efek tertentu.
Contoh: Saya Sudah Bilang sapi itu sapi Spanyol

34.  Pararima
Majas Pararima adalah pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan. Contoh: Bolak-balik, Luka-liku, Kocar-kacir.

35.  Preterito
Majas Preterito adalah ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya. Contoh: jangan kamu beritahu Andi, kalau saya tadi menyontek.

36.  Antanaklasis
Majas Antanaklasis adalah yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah.